Selasa, 03 Februari 2015

Analisa Kelayakan Usaha

ANALISIS KELAYAKAN USAHA RICE MILLING UNIT (RMU)
DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
Sugeng Widodo, Rob Mujisihono dan Nur Hidayat
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
ABSTRAK
Beras adalah komoditas strategis dan merupakan pangan pokok bangsa Indonesia. Konsumsi beras setiap tahun selalu meningkat seiring dengan laju penambahan penduduk.  Sudah banyak upaya untuk mengerem laju konsumsi beras dengan anekaragaman pangan lokal namun tampaknya setiap tahun selalu mengalami kenaikan.  Seiring dengan laju konsumsi beras maka pihak produsen utama (petani) dan ditunjang dengan usaha penggilingan padi (Rice Milling Unit) mengalami kenaikan pesat. Pesatnya pertumbuhan RMU di Kabupaten Bantul menimbulkan persaingan yang cukup ketat. Metode penelitian adalah survai dengan penentuan RMU secara sengaja (purposive) dengan pendekatan daerah sentra padi.  Penelitian menguji 3 RMU di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul pada bulan September - Desember 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat pengembalian modal (Internal Rate Return/IRR) pada 3 RMU memberikan nilai IRR aktual > IRR estimate, ( 12% ) masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi 63%; UD Dewi Sri 70% dan UD Tani Rahayu 36%. Dengan nilai indikator IRR > 12% maka usaha RMU di tiga UD tersebut layak; (2) Net Present Value (NPV) memberikan nilai indikator NPV positif, masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi sebesar Rp 75,680,901;  UD Dewi Sri Rp 34,306,065 dan UD Tani Rahayu sebesar Rp 13,017,534. Artinya bahwa usaha penggilingan padi RMU selama 5 (lima) tahun investasi memberikan keuntungan masing-masing sebesar Rp 75,680,901; Rp 34,306,065  dan Rp 13,017,534. Dengan pendekatan kedua indikator  IRR dan NPV dalam kondisi normal pada saat pengkajian usaha ini layak dan memberikan manfaat nyata bagi usaha RMU di Kabupaten Bantul.
Kata kunci : RMU, padi, kelayakan usaha
PENDAHULUAN
Swasembada beras terjadi tahun 1984 dan dapat dipertahankan pada tahuu 1990. Setelah itu peningkatan konsumsi beras tidak sebanding lagi dengan laju peningkatan produksi dan areal panen (Kasryno et al., 2001). Sejak tahun 1994 Indonesia mulai mengimpor beras lagi, dan setiap tahun ada kecenderungan peningkatan impor. Ini sebenarnya merupakan peluang bagi petani dan usaha penggilingan padi (RMU) dalam peningkatan produktivitas  dan kualitas beras. Pangsa pasar tersedia hanya keperpihakan pemerintah terhadap petani khususnya padi sangat diharapkan dalam peningkatan pendapatan dan nilai tukarnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi petani. Insentif dalam keperpihakan pemerintah pada petani diharapkan mampu memberikan spirit dan motivasi sehingga akhirnya petani bergairah lagi menanam padi.
Tanaman padi merupakan masih merupakan komoditi strategis nasional. Produksi beras di Indonesia pada akhir tahun 2000 mencapai 51,899 juta ton GKG (Simatupang, 2000; Simatupang dan A. Syukur, 2002) pada akhir tahun 2002 diperkirakan sebesar 54 juta ton GKG. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2002 dapat menyumbangkan sekitar 653.576 ton padi Gabah Kering Giling (GKG), terdiri dari hasil padi sawah 537.955 ton GKG, padi gogo 115.622 ton GKG, setara dengan 424.824,4 ton beras (Anonimus, 2002). Dilihat dari luas areal padi sawah, maka Kabupaten Sleman merupakan pemasok terbesar (40,56%), Kabupaten Bantul, 27,60%, Kabupaten Kulon Progo, 18,03%, Kabupaten Gunung Kidul 13,40% dan Kodya Yogyakarta 0,41%. Sedangkan padi gogo 100,00% berada di Kabupaten Gunung Kidul (Santoso, 2002).
Potensi hasil varietas-varietas unggul padi sawah telah mencapai titik jenuh, hal ini terbukti bahwa rata-rata produksi padi persatuan luas telah melandai. Dengan memperhatikan mutu gabah/beras yang mengarah kepada permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, maka pengenalan varietas padi unggul  baru aromatik diharapkan dapat meningkatkan harga jual beras yang dihasilkan. Adapun kegiatan tersebut telah mendapat respon dari Bupati Bantul dengan bantuan benih padi aromatik sebanyak 4 ton bekerja sama dengan BPTP-Yogyakarta tahun 2001 (Mudjisihono, 2001). Hasil panen dihimpun dalam satu lumbung kelompok dan diharapkan dapat dijual dalam bentuk gabah maupun beras dengan harga yang relatif lebih tinggi. Sebagai tindak lanjut Mudjisihono et al., (2004), sedang mengembangkan padi aromatik varietas Batang Gadis, Gilirang, Cimelati dan Celebes di Yogyakarta. Maka perlu diantisipasi dengan  pola penanganan pasca panen yang tepat dan benar.
Masalah besarnya kehilangan hasil, mutu yang rendah dan harga yang fluktuatif yang cenderung tidak memberikan insentif kepada petani sangat amat dirasakan dan perlu segera solusinya (Moehaimin-Sovan, 2002).  Kehilangan hasil pasca panen masih tinggi yaitu mencapai 20,5% (Anonimus, 1995).  Mutu beras yang dihasilkan umumnya sangat rendah yang dicirikan oleh beras patah (broken) yang lebih dari 15% dengan rasa, warna yang kurang baik.  Selanjutnya harga gabah ditingkat petani belum dapat memperbaiki tingkat pendapatan.  Kondisi demikian akan semakin besarnya ancaman terhadap ketahanan pangan beras.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Kegiatan akan dilaksanakan pada tahun 2004 dari bulan September – Desember 2004. Pada tahap awal dilakukan survai lokasi pada daerah sentra padi di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan tempat RMU secara sengaja (purposive) yaitu pada  daerah sentra padi, sedangkan penentuan responden secara simple random sampling, dengan kriteria responden bahwa RMU yang dikaji memiliki kesetaraan dalam volume, skala dan berijin.
Pendekatan Analisis Data
a.      Analisis Pendapatan Bersih Usaha RMU
Keuntungan = Penerimaan Total – Biaya Total
Komponen biaya total terdiri dari biaya-biaya variabel (biaya tidak tetap) dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas, dengan kata lain biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan, akan tetapi biaya variabel per unit sifatnya konstan. Sedangkan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas (Garrison dan Norren, 2001).
b.      Analisis Finansial RMU
Analisis finansial yaitu menghitung tingkat imbalan yang diterima dari modal yang sudah diinvestasikan pada usaha RMU. Kriteria investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Present Value (NPV), Net B/C, dan IRR.. (Pujosumarto, 1998 ; Gitinger, 1986)
Net Present Value (NPV) :
Keterangan :
B          = Manfaat penerimaan tiap tahun
C          = Manfaat biaya yang dikeluarkan tiap tahun
t           = Tahun kegiatan usaha (t = 1,2,...n)
i           = Tingkat discount yang berlaku


Kriteria NPV yaitu :
NPV > 0,    berarti usaha RMU yang telah dilaksanakan menguntungkan;
NPV < 0,    berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak menguntungkan;
NPV = 0,    berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.
Internal Rate of Returns (IRR) yaitu :
Keterangan :
Bt         = Manfaat penerimaan tiap tahun
Ct         = Manfaat biaya yang dikeluarkan tiap tahun
t           = Tahun kegiatan usaha (t = 1,2,...n)
i           = Tingkat bunga yang berlaku
Kriteria IRR yaitu :
1.      IRR  > Social Discount Rate          berarti usaha RMU layak dilaksanakan; 
2.      IRR  < Social Discount Rate          berarti usaha RMU tidak layak dilaksanakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Rice Milling Unit (RMU)
Usaha penggilingan padi di Kabupaten Bantul mulai berkembang pesat dalam 5 (lima) tahun terakhir ini. Kepesatan usaha ini, didukung dengan peningkatan produktivitas hasil padi dengan produktivitas rerata sudah diatas 5 ton/ha GKP, lebih tinggi dari rerata produktivitas nasional 4-5 ton/ha. Selain itu didukung dengan kebijakan PEMDA Kab Bantul yang sangat kondusif dalam peningkatan produktivitas dan usaha RMU dengan kemudahan ijin dan cukup membantu dalam peningkatan nilai tambah. Persaingan usaha RMU ini bersifat positif dan kompetitif sehingga harga yang ditawarkan cukup menguntungkan kedua belah pihak. Kapasitas, jenis dan karakteristik RMU di Kabupaten Bantul beragam. Hasil penelitian dari 3 unit RMU di Kec. Jetis disajikan pada tabel 1.
Tabel 1.  Spesifikasi Teknis Beberapa RMU di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. 2004
Nama Perusahaan

Spesifikasi

Merk
Kap/jam
Model
Rpm
Ket.
1. UD. Iqbal Saripadi, Trimulyo
Yanmar
ICHI
15 HP
10 HP
ECH60AN
N70
1100
750
Pengupas
Penyosoh
2. UD. Tani Rahayu, Barungan
Yanmar
ICHI
13 HP
8 HP
HW60AN
N60
1100
850
Pengupas
Penyosoh
3. UD. Sri Rejeki, Sumberagung
Yanmar
Kubota
15 HP
11 kw
ECH60AN
RD160H
1100
1800
Pengupas
Penyosoh
Sumber : Data Primer, 2004.
Kalayakan RMU (Rice Milling Unit)
Metode perhitungan yang digunakan di dalam analisis finansial adalah metode arus tunai berdiskonto dengan tingkat discount factor 1% per bulan sesuai dengan suku bunga berlaku di Bantul. Dalam usaha RMU output yang dihasilkan adalah nilai rupiah/kg dari biaya giling gabah.  Komonen biaya yang dipertimbangkan adalah: (1) Biaya investasi: dalam perhitungan awal yang dilakukan yaitu investasi awal yang ditanamkan terinci adalah: RMU terdiri dari mesin diesel, penyosok dan pencacah, gedung/gudang pemproses termasuk lantai penjemuran, peralatan pelengkap (nilai sekop, timbangan dll); (2) Biaya tetap: merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun terdiri dari biaya pemeliharaan (service dan maintenance), bunga bank, pajak/retribusi dan peralatan habis pakai (karung, ember, tali, pisau, lampu dll); (3) Biaya variabel: Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk operasional yang terdiri dari: BBM (solar),  minyak pelumas (oli),  listrik dan tenaga kerja (operator mesin RMU).
Pendapatan bersih merupakan selisih dari penerimaan dengan biaya.  Pada tahun ke 0 dan 1 akan bernilai negatif, hal ini karena pada awal investasi butuh biaya tinggi dan sampai dengan tahun 1 belum berproduksi sehingga nilai negatif, dan pada tahun ke 2 sampai dengan tahun ke lima sesuai dengan nilai ekonomis mesin RMU; nilai bangunan/ gudang dan alat bantu lainnya.  Nilai investasi RMU disajikan pada tabel 2
Tabel 2.  Nilai Investasi Beberapa RMU  di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, 2004.
Nama RMU
Total Investasi (Rp)
1. UD IQBAL SARI PADI Trimulyo, Jetis
71,000,000
2. UD TANI RAHAYU, Barungan,  Jetis
42,000,000
3. UD DEWI SRI,  Bansan,  Jetis.
28,200,000
Sumber : Data Primer (2004)
Hasil analisis kelayakan usaha dari sisi finansial meliputi nilai indikator IRR (Internal Rate of Return dan NPV (Net Present Value) RMU di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul disajikan pada tabel 3 dan lebih  detil pada lampirkan 1, 2, dan 3.
Tabel 3.  Nilai Indikator Analisis Kelayakan Usaha RMU, Kabupaten Bantul, 2004.
Nama Usaha RMU
KELAYAKAN USAHA
IRR aktual
NPV
Kriteria
1. UD IQBAL SARI PADI
63%
75,680,901
Layak
2. UD DEWI SRI
70%
34,306,065
Layak
3. UD TANI RAHAYU
36%
13,017,534
Layak
Sumber : Data Primer (2004)
Catatan : IRR estimate 12% (sesuai bunga bank/berlaku 2004)
                Perhitungan dengan investasi  pada T0 – T5 (5 tahun)
Dilihat dari sisi tingkat pengembalian modal (Internal Rate Return/IRR) pada 3 RMU seperti tertera pada tabel 3 memberikan nilai IRR aktual > IRR estimate, yaitu > 12% (sesuai bunga yang berlaku saat penelitian) maing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi 63%; UD Dewi Sri 70% dan UD Tani Rahayu 36%. Dengan nilai indikator IRR > 12% maka dari sisi IRR usaha RMU di tiga UD tersebut layak.
Begitu pula bila ditinjau dari sisi Net Present Value (NPV) memberikan nilai NPV positif, masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi sebesar Rp 75,680,901;  UD Dewi Sri Rp 34,306,065 dan UD Tani Rahayu sebesar Rp 13,017,534. Artinya bahwa usaha penggilingan padi RMU selama 5 (lima) tahun investasi memberikan keuntungan masing-masing sebesar Rp 75,680,901; Rp 34,306,065  dan 13,017,534. Dengan pendekatan kedua indikator  IRR dan NPV dalam kondisi normal pada saat pengkajian usaha ini layak dan memberikan manfaat nyata bagi usaha RMU di Kab Bantul.


KESIMPULAN
1.      Dilihat dari indikator  (Internal Rate Return/IRR) pada 3 RMU adalah layak/feasible memberikan nilai IRR aktual > IRR estimate, (12%) masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi 63%; UD Dewi Sri 70% dan UD Tani Rahayu 36%.
2.      Dari sisi Net Present Value (NPV), juga layak/feasible dengan nilai NPV positif, masing-masing adalah UD Iqbal Sari Padi sebesar Rp 75,680,901;  UD Dewi Sri Rp 34,306,065 dan UD Tani Rahayu sebesar Rp 13,017,534.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2003. Dinas Pertanian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam: Rakorbangda 2003. Yogyakarta
Garrison dan Norren. 2001.  Akutansi Manajerial.  Salemba Empat. Jakarta.
Gittinger, 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Eds (II). Universitas Indonesia  Press. Johns Hopkins. Jakarta. 579.
Karsyno, F., P. Simatupang, E. Pasandaran dan Sri Adiningsih.  2001. Reformulasi Kebijaksanaan Perberasan Nasional. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Balitbang Deptan. 1 – 23.
Mudjisihono Rob. dan A. Setyono, 2003. Pengkajian Cara dan Alat Perontokan untuk Menekan Kehilangan Hasil Panen Padi. Balai Pengkajian Teknologi Yogyakarta. unpublished.
Pudjosumarto, M.,  1998.  Evaluasi Proyek. Fakultas Ekonomi Brawijaya Malang. Edisi Kedua. Liberty. Yogyakarta.
Santosa, T., 2002. Memantapkan Swasembada Pangan dan Ketahanan Pangan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, IP2TP Yogyakarta.
Simatupang, P.  2000. Anatomi Masalah Produksi Beras Nasional dan Upaya Mengatasinya. Makalah pada Seminar Nasional Perspektif Pembangunan Pertanian dan Kehutanan Tahun 2001 Ke depan. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 9-10 Nopember 2000. Bogor.
Simatupang, P., dan M. Syukur, 2002. Dampak Kehilangan Hasil Terhadap Kesejahteraan Sistem Padi. Workshop Kehilangan Hasil Pasca Panen Padi. Dirjen Bina Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Jakarta, 5 Juni 2002.
Sovan, M., 2002. Peranan Penanganan Pasca Panen Untuk Menurunkan Kehilangan Hasil. Makalah pada workshop Kehilangan Hasil Pasca Panen. Jakarta.


Selasa, 01 Juli 2014

Aneka Resep Kue Basah





Resep kue basah tradisional dan modern sangat banyak memiliki penggemar, saya sampai saat ini telah menulis 17 jenis diantaranya. Secara pribadi ada harapan suatu saat ada diantara pembaca setia blog resep kue ini tidak hanya hobi membuat tetapi mengembangkanya dalam usaha nyata. Prospek bisnis penganan yang satu ini tidak kalah jika dibandingkan kue kering lebaran sekalipun. Saat ini banyak sekali berbagai macam jenis serta variasi kue, yang sengaja diciptakan oleh para pakar dalam bidang boga. Meskipun demikian, kue tradisional tidaklah mudah kita lupakan, walaupun pembuatannya agak sulit dan banyak memakan waktu. Untuk menghasilkan aneka resep kue tradisionalyang sempurna sebaiknya kita mengetahui dan menguasai trik pengolahannya karena cara pembuatan jajanan tradisional banyak ragamnya. Artinya, pembuatan kue tradisional yang satu dengan yang lain membutuhkan penanganan sendiri-sendiri, misalnya ketika membuat adonan, ada yang harus diuleni terlebih dahulu, ada yang sekadar diaduk. ada pula yang telurnya harus dikocok terlebih dahulu.

Daftar Aneka Resep Kue Basah

resep aneka kue basahAneka resep kue basah saya tidak tulis  kembali dihalaman ini kembali, berbagai kreasi yang sudah kami hasilkan telah kami tuangkan disini dan aka teru kamitambah sesi perkemba anda bisa melihat seluruh posting di bagian Kue basah silahkan menuju link tersebut. Adapun daftarnya sebagai berukut.
  1. Martabak Manis
  2. Kue Basah Tradisional
  3. Kue Pukis Enak
  4. Brownies Kukus Ala Amanda
  5. Kue Lumpur
  6. Kue Donat Kentang
  7. Kue Lapis Kukus Lezat
  8. Kue Bolu Gulung Kreatif
  9. Puding Coklat Buah
  10. Kue Lapis Legit Enak
  11. Bolu Kukus Mekar
  12. Putu Ayu Enak Dan Empuk
  13. Carabikang
  14. Gulung Isi Nikmat
  15. Kue Donat Ubi
Yang perlu diperhatikan dan diingat dalam membuat adonan kue kering tradisional adalah jangan mengaduk atau menguleninya dengan terlalu kuat dan terlalu lama karena akan membuat kue menjadi liat. Adonan kue kering cukup diuleni sampai kalis (adonan sudah tidak menempel di tangan). Sementara itu, dalam pembuatan kue basah tradisional, misalnya dalam pembuatan kue mangkuk atau yang sering kita kenal dengan kue apem, bahan adonan harus diadoni cukup lama hingga adonan menjadi sedikit hangat dan ringan agar mengembang dan merekah dengan sempurna saat dikukus.
Pada umumnya anda akan dengan mudah menemukan resep kue basah tepung beras,tepung ketan, tepung kanji, atau campuran tepung ketan dan tepung kanji, paduan tepung beras dan tepung kanji, atau dipadu dengan tepung terigu. Resep-resep diatas merupakan kumpulan dari resep kudapan yang berasal dari seluruh Indonesia, yang merupakan resep warisan keluarga. Terkadang bahan dan cara membuatnya sama. tetapi namanya berbeda.
Pada perkembangan resep kue basah mengalami banyak variasi meskipun yang model klasih lebih dikenal namun pergeseran status sosial seringkali merubah minat juga. Mengangkat stigma “pasar” yang identik dengan cemilan kelas bawah menjadi tantangan tersendiri. selamat mencoba dan mengeksplorasi resep kue basah.

Minggu, 01 Juni 2014

Ayo Belajar AutoCAD Sendiri!

Ayo Belajar AutoCAD Sendiri!
Di situs Tentang CAD, saya memang tidak berusaha membahas tutorial dari awal. Banyak sumber lain untuk itu. Buku tutorial belajar sendiri… banyak. Banyak juga yang sudah belajar sendiri secara otodidak atau diajarkan oleh rekan atau seniornya.
Namun AutoCAD memiliki fitur baru dari versi ke versi. Banyak buku yang saya lihat daftar isinya tidak jauh berbeda antara AutoCAD 2000 dengan AutoCAD 2008. Hanya screenshot-nya saja yang diganti. Tidak terlalu salah sebetulnya. Karena umumnya memang buku itu dapat dipakai sepanjang masa. Yang banyak berubah adalah fitur-fitur dari intermediate sampai ke advanced.
Sayangnya, penerbit buku di Indonesia masih merasa nyaman bermain di pasar pemula. AutoCAD untuk pemula, belajar sendiri AutoCAD dalam 16 jam, dan judul-judul dahsyat lainnya. Di sinilah saya berharap Tentang CAD dapat mengisi kekosongan tersebut. Area yang masih malas dijamah penerbit buku kita.
Bagi anda yang belajar AutoCAD secara otodidak, jangan khawatir. Belajar AutoCAD tidak sulit. Anda dapat mulai dengan membeli buku atau bahkan mencoba sendiri. Jika anda ingin belajar AutoCAD sendiri, mungkin hal-hal berikut dapat membantu anda untuk dapat lebih mudah dalam belajar.

1. Pahami alur kerja AutoCAD
Banyak buku yang mengajarkan anda menggunakan masing-masing tools secara terlalu detail. Klik line, klik di sini, klik di sana, ketikkan koordinat ini, bla…bla..bla.. Begitu pula untuk circle, rectangle, dan seterusnya. Tapi begitu anda mencobanya kembali, anda sudah lupa. Wajar saja. Tidak mudah menghafalkan sedemikian banyak tool, sedemikian banyak langkah.
Aturan dasar dalam menggunakan AutoCAD adalah, aktifkan tool dan perhatikan command line untuk mengetahui apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
Jika command line meminta base point, berikan titik acuan, jika diminta select object, pilihlah objek, dan seterusnya. Sederhana saja bukan? Command line memberikan panduan seperti halnya rambu dan marka di jalan raya, agar anda tidak tersesat di jalan. Makin kompleks,  makin banyak pilihan yang akan anda temui di command line. Percayalah, jika anda ngotot untuk menghafalkan langkah demi langkah, akan semakin pusing!
Bahkan jika anda seorang pengguna AutoCAD yang mahir sekalipun, ada baiknya anda memperhatikan apakah ada pilihan baru yang ditambahkan pada tool AutoCAD. Misalkan, kalau saya tidak salah sejak AutoCAD 2005, ada tambahan pilihan copy untuk tool rotate dan scale. Siapa tahu anda membutuhkannya bukan?

2. Pahami Manajemen Gambar dengan AutoCAD
Meskipun awalnya AutoCAD dikembangkan dengan mengadopsi cara menggambar manual, tentunya rugi jika tidak memanfaatkan kelebihan yang dimiliki komputer. Masa sudah pakai komputer, kemampuan programnya sama dengan manual? Anda dapat mengoptimalkan bekerja dengan manajemen layer yang rapi, menggunakan sheetsets, XREF, dan berbagai fitur lainnya. Berbeda dengan cara manual, di AutoCAD kemampuannya jauh lebih luas. Manfaatkan dengan baik!
Meskipun anda tidak merasa nyaman bekerja dengan konsep-konsep ini sekarang, berpikirlah jauh ke depan. Bagi yang mahasiswa mungkin tidak terlalu peduli karena toh masih bekerja sendirian. Tapi jika anda membiasakan diri dari sekarang, saat anda harus bekerja kelak, hidup akan lebih mudah!

3. Optimalkan Menggunakan Help File [F1]
Help file adalah teman baik anda saat menemukan kesulitan. Tentu, ada banyak forum dan situs yang dapat anda gunakan sebagai referensi. Namun help file selalu ada, meski anda tidak terhubung dengan internet!
Sedikit tips dalam menggunakan help. Banyak orang mengakses help dari menu AutoCAD, lalu mencoba mencari topik yang relevan dengan search. Tahukah anda, bahwa anda dapat langsung menekan [F1], lalu AutoCAD akan membuka topik help yang relevan? Cobalah ketikkan DIMEDIT [enter] pada command line. Saat tool itu aktif, tekan [F1].
4. Jangan terpaku pada cara yang diajarkan buku/teman saja
Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk membuat gambar suatu objek. Jangan terlalu terpaku pada cara yang diajarkan di buku atau teman anda. Belum tentu cara itu yang paling optimal. Yang diajarkan di buku itu bisa jadi hanya agar anda memahami cara menggunakan suatu tool saja. Bukan cara paling efektif. Seperti bentuk di bawah. Jika anda menemukan bentuk ini di saat anda belajar lines dan koordinat, tentu anda akan diajarkan menarik garis satu-persatu. Namun anda dapat lebih cepat dengan membuat rectangle dan men-stretchnya.
Description: http://cdn.tentangcad.com/wp-content/uploads/2008/05/paralelogram.gif
Jika anda kreatif, sangat mungkin anda akan segera mengalahkan kemampuan ‘guru’ anda sekarang!

5. Kunjungi Tentang CAD

Mungkin sedikit berbau promosi :D Tapi saya akan usahakan konsisten untuk membahas fitur-fitur baru di AutoCAD atau fitur-fitur lama yang masih jarang diketahui. Terutama yang dapat membantu produktifitas pengguna AutoCAD. Mudah-mudahan apa yang saya tulis akan dapat membantu pengguna aplikasi CAD untuk lebih produktif dan efisien.

Sabtu, 31 Mei 2014

Pengenalan Plastik secara umum diakui oleh Pemerintah


Banyak sekali plastik yang beredar di masyarakat saat ini, berbagai jenis plastik digunakan berbagai macam fungsinya akan tetapi sebagian besar produksi plastik tersebut mempunyai proses yang hampir sama (yaitu sederhana dan mudah) akan tetapi bagi kita yang belum tahu sama sekali sangat susah.

Berikut aneka ragam plastik (biasa dipakai sehari-hari) antara lain :

1. PET /PETE
PET (Polyethylene Terephthalate) adalah polimer jernih dan kuat dengan sifat-sifat penahan gas dan kelembaban. Kemampuan plastik PET untuk menampung karbon dioksida (karbonasi) membuatnya sangat ideal untuk digunakan sebagai botol-botol minuman ringan (bersoda / terkarbonasi). Selain itu plastik PET juga sering digunakan sebagai botol air minum kemasan.dan dapat digunakan sebagai kemasan stand up pouch kemasan reffil isi ulang.

2. HDPE/HD/MD
HDPE (High Density Polyethylene), merupakan bahan plastik yang bewarna putih susu atau putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol detergent dan minyak, dan plastik anti panas, pipa plastik.shopping bag dan kantong plastik yang cocok untuk kantung sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi.

3. PVC
PVC (Poly Vinly Chlorine), merupakan bahan plastik yang dipergunakan untuk packing botol minyak, daging, pipa air dan jendela plastik.

4. LDPE/LLD LLDPE (Low Linier Density Poly Ethylene) dikenal sebutan PE saja, merupakan bahan plastik yang digunakan sebagai packing minuman atau barang-cairan, seperti es batu, syrup, maupun minuman lainnya.
LDPE (Low Density Polyethylene), merupakan bahan plastik yang digunakan untuk pelapis kaleng. Plastik pembungkus makanan supaya tetap hangat (food wrapping). Kantong grocery, bungkus roti, tas plastik fleksibel dengan kekuatan remas.

5. PP/OPP
PP (Polypropylene), merupakan bahan plastik yang digunakan untuk dipakai pada packing makanan kering / snack. sedotan, kantong obat, penutup, cup, tas, botol, dsb.
OPP (Oriented Polystyrene), sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk mempacking roti & snack, t-shirt, jackets, baju. untuk Menambah keindahan dan penampilan product .
Plastik Mika berbahan campuran antara bahan PP/PE/PVC biasanya digunakan untuk album, taplak meja, sampul, bungkus dll.dan dijual dalam kemasan roll.

6. POLYSTYRENE/STYROFOAM
Polystyrene (PS) bersifat berubah bentuk & berbunyi. Bahan plastik yang digunakan untuk gabus (styrofoam, cup, box, tray daging, tempat telur)
Lunchbox Polystyrene, merupakan bahan plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan, nasi, dll