Sabtu, 31 Mei 2014

Pengenalan Plastik secara umum diakui oleh Pemerintah


Banyak sekali plastik yang beredar di masyarakat saat ini, berbagai jenis plastik digunakan berbagai macam fungsinya akan tetapi sebagian besar produksi plastik tersebut mempunyai proses yang hampir sama (yaitu sederhana dan mudah) akan tetapi bagi kita yang belum tahu sama sekali sangat susah.

Berikut aneka ragam plastik (biasa dipakai sehari-hari) antara lain :

1. PET /PETE
PET (Polyethylene Terephthalate) adalah polimer jernih dan kuat dengan sifat-sifat penahan gas dan kelembaban. Kemampuan plastik PET untuk menampung karbon dioksida (karbonasi) membuatnya sangat ideal untuk digunakan sebagai botol-botol minuman ringan (bersoda / terkarbonasi). Selain itu plastik PET juga sering digunakan sebagai botol air minum kemasan.dan dapat digunakan sebagai kemasan stand up pouch kemasan reffil isi ulang.

2. HDPE/HD/MD
HDPE (High Density Polyethylene), merupakan bahan plastik yang bewarna putih susu atau putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol detergent dan minyak, dan plastik anti panas, pipa plastik.shopping bag dan kantong plastik yang cocok untuk kantung sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi.

3. PVC
PVC (Poly Vinly Chlorine), merupakan bahan plastik yang dipergunakan untuk packing botol minyak, daging, pipa air dan jendela plastik.

4. LDPE/LLD LLDPE (Low Linier Density Poly Ethylene) dikenal sebutan PE saja, merupakan bahan plastik yang digunakan sebagai packing minuman atau barang-cairan, seperti es batu, syrup, maupun minuman lainnya.
LDPE (Low Density Polyethylene), merupakan bahan plastik yang digunakan untuk pelapis kaleng. Plastik pembungkus makanan supaya tetap hangat (food wrapping). Kantong grocery, bungkus roti, tas plastik fleksibel dengan kekuatan remas.

5. PP/OPP
PP (Polypropylene), merupakan bahan plastik yang digunakan untuk dipakai pada packing makanan kering / snack. sedotan, kantong obat, penutup, cup, tas, botol, dsb.
OPP (Oriented Polystyrene), sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk mempacking roti & snack, t-shirt, jackets, baju. untuk Menambah keindahan dan penampilan product .
Plastik Mika berbahan campuran antara bahan PP/PE/PVC biasanya digunakan untuk album, taplak meja, sampul, bungkus dll.dan dijual dalam kemasan roll.

6. POLYSTYRENE/STYROFOAM
Polystyrene (PS) bersifat berubah bentuk & berbunyi. Bahan plastik yang digunakan untuk gabus (styrofoam, cup, box, tray daging, tempat telur)
Lunchbox Polystyrene, merupakan bahan plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan, nasi, dll

SALE PISANG CARA BASAH


1. PENDAHULUAN 

Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan. 

Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk 
minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. 

Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 

1) Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya : pisang ambon, raja 
sere, raja bulu, susu, seribu, dan emas. 

2) Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang 
kepok, nangka, raja siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk. 

Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buahbuahan 
lainnya, namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah 
pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, 
dodol, sale, anggur, dan lain-lain. 

Sale pisang merupakan produk pisang yang dibuat dengan proses pengeringan 
dan pengasapan. Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas. 

Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang adalah warna, 
rasa, bau, kekenyalan, dan ketahanan simpannya. Sifat tersebut banyak 
dipengaruhi oleh cara pengolahan, pengepakan, serta penyimpanan 
produknya. Sale yang dibuat selama ini sering kali mutunya kurang baik 
terutama bila dibuat pada waktu musim hujan. Bila dibuat pada musim hujan 
perlu dikeringkan dengan pengeringan buatan (dengan sistem tungju). 

Ada 3 (tiga) cara pembuatan sale pisang, yaitu : 
1) Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu; 
2) Cara pengasapan dengan menggunakan asap belerang; 
3) Cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit. 


Proses pengasapan dengan menggunakan belerang berguna untuk : 
1) Memucatkan pisang supaya diperoleh warna yang dikehendaki; 
2) Mematikan mikroba (jamur, bakteri); 
3) Mencegah perubahan warna. 


2. BAHAN 
1) Buah pisang 36 kg 
2) Belerang (untuk cara pengasapan) ½ gram (untuk 9 kg sale pisang) 
3) Kayu bakar (untuk cara tradisional) secukupnya 
4) Natrium bisulfit (untuk cara basah) 15 gram/liter air 

3. ALAT 
1) Lemari pengasapan (1x1 m) 
2) Pisau 
3) Tambah (nyiru) 
4) Rak penjemur 
5) Panci 
6) Baskom 
7) Plastik (untuk pembungkus) 
8) Lilin (untuk penutup pembungkus) 
9) Sendok 
10) Kayu bundar atau bambu (untuk memipihkan pisang) 
11) Tungku atau kompor 
12) Merang (jerami). 


4. CARA PEMBUATAN SALE PISANG CARA BASAH (dengan menggunakan natrium bisulfit) 
1) Kupas kulit pisang yang telah tua dan matang lalu kerok sedikit bagian 
luarnya agar bersih; 

2) Rendam pisang dalam larutan natrium bisulfit (15 gram Natrium bisulfit dalam 
satu liter air) selama 10 menit. Usahakan seluruh pisang terendam, setelah 
itu tiriskan; 

3) Letakkan hasil tirisan di atas tampah lalu jemur diatas rak penjemuran yang 
beralaskan merang selama 5~7 hari. Sambil dijemur sewaktu-waktu pisang 
dipipihkan (di pres) dengan kayu bundar atau bambu; 

4) Bungkus sale pisang yang telah dijemur dengan daun pisang kering. 
Masukkan ke dalam plastik lalu tutup rapat dengan lilin. 

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SALE PISANG CARA BASAH 
Catatan: 
1) Sale pisang yang dihasilkan hanya mencapai 25 % atau seperempat bagian 
dari berat pisang utuh (masih ada kulitnya). Jenis pisang yang sering dibuat 
sale adalah : pisang ambon, Untuk keripik pisang manis dapat ditambahkan 
gula pasir halus pada keripik yang sudah digoreng. 
2) Pemberian rasa pedas dapat dilakukan bersama-sama dengan pemberian 
gula halus. 

6. DAFTAR PUSTAKA 
Tri Radiyati, et. Al. Kerupuk keripik. Subang : BPTTG Puslitbang Fisika 
Terapan-LIPI, 1990. Hal. 15-20. 

7. KONTAK HUBUNGAN 
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot 
Subroto 10 Jakarta 12910. 

Jakarta, Maret 2000 

Sumber : 
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi 
Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI 
bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.